ONE OK ROCK adalah salah satu band rock asal Jepang yang telah meraih popularitas di kancah musik internasional. Band yang menggabungkan elemen rock alternatif, punk, dan post-hardcore ini terkenal dengan lirik-lirik mereka yang penuh makna, serta kemampuan mereka dalam menyampaikan emosi yang kuat melalui musik. Salah satu lagu yang paling berkesan dari ONE OK ROCK adalah “Be The Light.” Dirilis pada 2013 sebagai bagian dari album Jinsei×Boku=, lagu ini menawarkan pesan harapan dan dorongan untuk terus melangkah meski dalam situasi penuh kesulitan dan kegelapan.
Sedikit latar belakang ONE OK ROCK
Sebelum memasuki analisis lagu “Be The Light,” penting untuk memahami lebih dalam mengenai band yang membawakannya. ONE OK ROCK dibentuk pada tahun 2005 di Tokyo, Jepang, dengan formasi awal yang terdiri dari Taka (vokal), Toru (gitar), Ryota (bass), dan Tomoya (drum). Band ini dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan penggemar rock Jepang berkat gaya musik mereka yang energik, dikombinasikan dengan lirik yang sarat emosi.
Salah satu keunikan mereka adalah kemampuannya mencampurkan berbagai genre seperti rock klasik, punk, dan elemen post-hardcore, yang membuat musik mereka menarik bagi pendengar dari berbagai latar belakang. Lirik lagu mereka sering kali ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris, yang memungkinkan mereka untuk menjangkau pendengar di seluruh dunia.
Sejak awal kariernya, ONE OK ROCK telah menunjukkan dedikasi untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermakna dalam musik mereka, terutama yang berhubungan dengan perjuangan hidup, pencarian makna, serta kekuatan harapan. “Be The Light” adalah salah satu contoh dari karya mereka yang mengusung pesan universal ini.
Konteks sosial dan inspirasi di balik lagu “Be The Light”
Lagu “Be The Light” dirilis pada tahun 2013, tidak lama setelah terjadi gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Jepang pada 2011, yang dikenal sebagai Gempa Tohoku. Peristiwa tersebut menimbulkan kerusakan hebat, ribuan korban jiwa, dan trauma mendalam bagi masyarakat Jepang.
Walaupun tidak dinyatakan secara langsung bahwa lagu ini terinspirasi oleh peristiwa tersebut, banyak yang melihatnya sebagai bentuk respons emosional terhadap tragedi itu. Lirik lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, serta mengajak pendengar untuk menjadi “cahaya” bagi orang lain di tengah kegelapan.
Analisis Lirik Lagu “Be The Light”
Salah satu kekuatan utama dari “Be The Light” terletak pada liriknya yang penuh makna. Lirik-lirik dalam lagu ini, yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Inggris, mengekspresikan perasaan universal tentang kehilangan, kekecewaan, namun juga keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk membawa cahaya di saat-saat tergelap dalam hidup.
Verse 1
“Just the thought of another day,
How did we end up this way?
What did we do wrong? God…”
Lirik pembuka ini langsung menempatkan pendengar dalam suasana perenungan mendalam tentang kehidupan. Pertanyaan “How did we end up this way?” mencerminkan kebingungan dan rasa tidak percaya atas keadaan yang dihadapi. Hal ini sering kali dirasakan oleh banyak orang ketika dihadapkan dengan tragedi atau kesulitan besar. Pertanyaan retoris ini menggambarkan perasaan tidak berdaya dan keputusasaan yang sering muncul saat berhadapan dengan situasi di luar kendali.
Kalimat “What did we do wrong? God…” juga memberikan sentuhan spiritual, seolah-olah berbicara langsung kepada Tuhan, menanyakan alasan di balik penderitaan. Ini adalah refleksi umum dari reaksi manusia terhadap bencana atau krisis, di mana orang sering kali mencari jawaban di balik kejadian-kejadian yang tampak tidak adil.
Chorus
“Be the light,
That shines on the path that we’re walking on.
Light up the way,
To save us from despair.”
Pada bagian chorus, pesan inti dari lagu ini mulai terlihat jelas pentingnya menjadi cahaya bagi orang lain di saat-saat kegelapan. Frasa “Be the light” menyiratkan dorongan untuk tidak hanya berdiam diri dalam kesedihan, tetapi juga berusaha untuk memberikan harapan bagi orang lain. Dalam konteks bencana, ini bisa diartikan sebagai tindakan solidaritas dan membantu mereka yang terdampak, baik melalui tindakan kecil maupun besar.
Lirik ini juga menyiratkan bahwa dengan menjadi “cahaya,” seseorang tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga menyelamatkan dirinya sendiri dari keputusasaan. “Light up the way, to save us from despair” menegaskan pentingnya memiliki panduan atau arah dalam hidup, terutama saat menghadapi masa-masa sulit.
Verse 2
“Why can’t we stop all the bleeding?
‘Cause maybe we need a reason,
Just to fall down, and get back up again.”
Pada bait kedua, lagu ini menekankan pentingnya bangkit dari keterpurukan. Pertanyaan “Why can’t we stop all the bleeding?” mengacu pada kesulitan yang tampaknya terus berlanjut, entah itu dalam bentuk fisik atau emosional. Ini menggambarkan rasa frustrasi ketika rasa sakit atau penderitaan tidak kunjung mereda.
Namun, lirik ini juga menunjukkan bahwa mungkin, dalam penderitaan tersebut, ada pelajaran yang bisa diambil. Frasa “Just to fall down, and get back up again” menggambarkan siklus kehidupan di mana jatuh dan bangkit adalah bagian alami dari perjalanan. Ini adalah pengingat bahwa meskipun jatuh itu menyakitkan, ada kekuatan yang bisa didapatkan dari kemampuan untuk bangkit kembali.
Bridge
“No matter where you are,
If your life is falling apart,
Just call my name and I’ll be there.”
Bagian bridge memberikan pesan persahabatan dan dukungan yang kuat. Ini adalah pengingat bahwa dalam masa-masa sulit, tidak ada yang harus merasa sendirian. Lagu ini menawarkan penghiburan dengan menyatakan bahwa seseorang akan selalu ada untuk memberikan dukungan, tidak peduli seberapa buruk situasinya. Ini menekankan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup.
Lirik ini juga menekankan bahwa kehadiran orang lain, bahkan hanya dalam bentuk dukungan moral, dapat menjadi “cahaya” yang membantu mengatasi rasa sakit dan kesulitan. Pesan ini sangat relevan dalam konteks bencana alam atau situasi krisis, di mana dukungan dari teman, keluarga, dan komunitas sangat penting untuk proses pemulihan.
Aransemen musik dan nuansa emosional
Selain lirik yang kuat, aransemen musik dalam “Be The Light” memberikan kontribusi besar terhadap suasana emosional yang dibangun oleh lagu ini. ONE OK ROCK dikenal dengan kemampuan mereka untuk menciptakan lagu-lagu yang penuh dinamika, dan “Be The Light” adalah salah satu contoh yang sangat baik.
Lagu ini dimulai dengan melodi piano yang lembut dan melankolis, menciptakan suasana introspektif yang cocok dengan lirik-lirik awal yang penuh perenungan. Vokal Taka pada bagian awal lagu terdengar tenang dan penuh perasaan, seolah-olah berbicara langsung kepada pendengar dengan nada yang pribadi. Pada bagian chorus, musik mulai berkembang, dengan gitar dan drum yang lebih menonjol, memberikan kesan kebangkitan dan harapan.
Seluruh aransemen musik mencerminkan perjalanan emosional yang diungkapkan dalam lirik, dari kesedihan dan keputusasaan menuju harapan dan pemberdayaan. Instrumen yang digunakan, seperti piano, gitar, dan drum, semuanya memainkan peran penting dalam menciptakan lapisan emosi yang kompleks. Pada saat-saat klimaks, suara vokal Taka berubah menjadi lebih kuat dan penuh semangat, seolah-olah memberikan dorongan untuk bangkit dari kegelapan.
Aransemen ini memperkuat pesan lirik tentang menjadi cahaya di tengah kegelapan. Musik yang lambat dan lembut di awal memberikan rasa kesedihan dan introspeksi, sementara peningkatan intensitas musik di chorus dan bridge mencerminkan kekuatan harapan dan keberanian untuk melanjutkan hidup.
Relevansi sosial dan dampak lagu
“Be The Light” dirilis pada saat yang sangat relevan dengan kondisi global, di mana banyak negara, termasuk Jepang, sedang dalam proses pemulihan dari berbagai bencana dan krisis. Di luar konteks gempa bumi dan tsunami di Jepang, lagu ini juga dapat diterapkan pada berbagai situasi di mana orang menghadapi tantangan besar dalam hidup mereka.
Pesan tentang menjadi cahaya bagi orang lain di tengah kegelapan sangat relevan dalam konteks solidaritas manusia, terutama saat menghadapi kesulitan bersama. Ini adalah pengingat bahwa setiap orang memiliki peran untuk dimainkan dalam membantu orang lain, baik melalui tindakan nyata maupun sekadar menjadi dukungan emosional. Lagu ini menekankan bahwa harapan bisa ditemukan dalam kebersamaan dan saling dukung-mendukung.
Selain itu, “Be The Light” juga memberikan pesan pribadi yang kuat tentang ketangguhan. Lagu ini mengajak pendengar untuk tidak menyerah pada keputusasaan, melainkan untuk terus mencari cahaya di tengah kegelapan, bahkan jika itu berarti harus menjadi cahaya tersebut bagi diri sendiri dan orang lain. Pesan ini sangat penting bagi siapa saja yang sedang melalui masa-masa sulit, baik dalam skala pribadi maupun komunitas.
Penerimaan oleh pendengar dan penggemar
“Be The Light” disambut dengan sangat baik oleh penggemar ONE OK ROCK di seluruh dunia. Banyak yang menganggap lagu ini sebagai salah satu lagu paling inspiratif dari mereka, karena memberikan kekuatan untuk menghadapi berbagai kesulitan. Dalam penampilan langsung, “Be The Light” menjadi momen emosional bagi penonton yang bernyanyi bersama, menciptakan ikatan emosional yang kuat antara band dan penggemar.
Penutup
“Be The Light” dari ONE OK ROCK adalah sebuah lagu yang tidak hanya menyampaikan pesan tentang harapan dan ketangguhan, tetapi juga tentang pentingnya solidaritas dan menjadi cahaya bagi orang lain di tengah kegelapan. Dengan lirik yang mendalam dan penuh makna, aransemen musik yang dinamis, serta konteks sosial yang relevan, lagu ini mampu memberikan inspirasi bagi banyak pendengar.
Lagu ini mengingatkan bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan, selalu ada harapan untuk bangkit. Menjadi cahaya bagi orang lain tidak hanya membantu mereka, tetapi juga membantu diri sendiri untuk menemukan kekuatan dan keberanian dalam menjalani hidup.